TEMPO.CO, Jakarta – Kelompok Negara Islam atau ISIS pada hari Senin mengaku bertanggung jawab atas ledakan bom bunuh diri Bajaur di Pakistan yang menewaskan 54 orang, termasuk 23 anak-anak. Bom bunuh diri itu menargetkan kampanye pemilu di distrik perbatasan Bajaur, Pakistan, pada hari Minggu, 30 Juli 2023, yang menyebabkan hampir 200 orang terluka.
“Seorang penyerang bunuh diri dari Negara Islam (ISIL) meledakkan jaket peledaknya di tengah kerumunan di kota Khar,” kata kantor berita kelompok bersenjata Amaq dalam sebuah pernyataan.
Pengeboman diduga dilakukan seorang pria yang mengenakan rompi berisi bahan peledak di dekat peron. Ia melakukan bom bunuh diri ketika sekitar 400 anggota partai Jamiat Ulema-e-Islam (JUI-F), sedang menunggu pidato. Partai ini adalah koalisi pemerintah yang signifikan yang dipimpin oleh politisi garis keras Fazlur Rehman.
Pertemuan anggota partai diadakan di dekat pasar di bawah tenda besar, tetapi Rehman memilih untuk tidak pergi. Rehman sebelumnya telah lolos dua ledakan yang terjadi pada demonstrasi politik pada tahun 2011 dan 2014, menurut laporan Al Jazeera.
Polisi meminta kesaksian beberapa orang yang terluka pada hari Senin di sebuah rumah sakit di Khar, kota terbesar di Bajaur. Menteri Penerangan Provinsi, Feroz Jamal, menyatakan bahwa polisi menyelidiki serangan ini dari berbagai segala aspek.
Laporan informasi pertama tentang ledakan itu diajukan ke Departemen Penanggulangan Terorisme pada hari Senin sebagai penyelidikan awal, menurut polisi. Hasilnya menunjukkan bahwa kelompok teroris ISIS bertanggung jawab atas serangan bunuh diri tersebut.
Iklan
Pelaku bom bunuh diri meledakkan bahan peledak saat anggota dan pendukung JUI-F berkumpul di kota Khar, dekat perbatasan dengan Afghanistan. Konvensi dimulai pukul 2 siang, dan ledakan terjadi pada pukul 16:10, menurut pejabat tersebut.
Menurut Shokat Abbas, inspektur jenderal tambahan untuk Departemen Penanggulangan Terorisme (CTD), hampir 10–12 kg bahan peledak digunakan dalam ledakan tersebut. Maulana Fazlur Rehman, ketua JUI-F, meminta agar Shehbaz Sharif, perdana menteri, dan Azam Khan, ketua menteri sementara KP, menyelidiki insiden serangan bom tersebut.
NDTV | AL JAZEERA
Pilihan Editor: Cuaca Ekstrem di Arab Saudi, Suhu Diprediksi Bisa Tembus 50 Derajat
Quoted From Many Source